Polsek Cilamaya – Kebudayaan daerah seperti odong-odong ini sedikit demi sedikit mulai punah. Budaya yang merupakan ciri khas daerah ini perlahan mulai ditinggalkan masyarakat seiring perkembangan zaman. Tradisi odong-odong merupakan acara yang sangat mariah ketika ada warga yang melaksanakan khitanan anaknya. Kegiatan tersebut terjadi di Ds. Langgensari Kec. Cilamaya Kulon Kab. Karawang. Aiptu Aef Saefulloh melaksanakan perayaan tersebut di rumah milik Sdr. H. Rahmat warga Desa Langgensari Kec. Cilamaya Kulon Kab. Karawang. Rabu (26/10/2016).
Kegiatan arak odong-odong tersebut dilakukan dari kampung ke kampung serta diiringi lagu khas cirebonan. Hal tersebut dimaksudkan sebagai sarana informasi bahwa ada salah satu warga dari desa tersebut sedang berlangsung hajatan. Kemeriah tradisi tersebut dimulai dari pukul 08.00 WIB s/d 11.00 WIB.
Anak yang bernama Hadi putra ketiga dari H. Rahmat sangat senang sekali ketika kedua orantuanya merayakan khitanan dengan diadakannya odong-odong, warga pun antusias menyaksikan tradisi tersebut, menurut salah satu warga di desa tersebut Sdri. Hikmawati menjelaskan bahwa “tradisi odong – odong ini sangat menghibur warga apalagi kalau orang berada yang merayakannya bisa sampe meriah sekali, anggaran yang bisa dikeluarkan untuk menyewa tradisi tersebut bisa mencapai puluhan juta rupiah, namun hal tersebut tidak menjadi beban bagi sipemilik acara karena menjadi kepuasan tersendiri”, jelas Wati.
Lelaki yang tergabung dalam Kesenian Odong-Odong Topeng Sandri Group Mandiri Asih ini menjelaskan “kebudayaan atau kesenian daerah saat ini justru lebih banyak tampil di acara warga. Sementara untuk menekan budaya asing, seharusnya kebudayaan daerah ditampilkan secara rutin”.
Pihak kepolisian khususnya dari Polsek Cilamaya menyiapkan personil guna mengantisipasi kemacetan dan gangguan kamtibmas dalam kegiatan tersebut.