Polres Karawang – Jelang memasuki pemilu 2024 mendatang, Polsek Klari jajaran Polres Karawang Polda Jabar, semakin menggencarkan razia knalpot tidak sesuai sertifikasi teknis di Jatisari. Razia knalpot itu bertujuan agar saat memasuki masa pemilu, masyarakat yang ikut dalam kampanye tidak lagi menggunakan knalpot bising yang dinilai bisa memicu terjadinya gesekan antar pendukung paslon atau parpol.
Razia knalpot ini, salah satunya digelar di jalan raya Kosambi Klari tepatnya depan SPBU Desa Duren Kec. Klari Kab Karawang, yang menyasar para pengendara sepeda motor. Dari razia itu, tak sedikit dari pengendara sepeda motor yang terjaring razia knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis.
Polisi melakukan uji kebisingan di lokasi razia yang disaksikan langsung oleh para pengendara yang terjaring razia. Dari uji kebisingan itu, diperoleh hasil bahwa mayoritas knalpot yang terpasang di sepeda motor yang terjaring razia memiliki tingkat kebisingan yang mencapai hingga lebih dari 100 desibel. Padahal, menurut undang-undang, tingkat kebisingan suara dari knalpot sepeda motor yang diperbolehkan maksimal hanya 83 desibel.
Tempat terpisah, Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono.,S.H.,S.I.K.,M.Si melalui Kapolsek Klari Kompol Andryan Nugraha.,S.H.,mengatakan, penertiban knalpot ini harus semakin digencarkan, terutama di saat menjelang memasuki masa Pemilu 2024. Hal itu dilakukan lantaran pada masa kampanye akbar, diprediksi bakal terjadi pengumpulan massa dalam jumlah besar.
“Penertiban knalpot ini kita lakukan salah satunya kita tahu bahwa sudah masuk kepada tahap kampanye rapat umum atau kampanye akbar. Nanti kita tahu ada pengumpulan massa di lapangan atau tempat-tempat tertentu,” ungkap kompol Andryan Nugraha seusai memimpin apel persiapan razia knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis di Kab Karawang Khususnya di kec Jatisari, Rabu (31/01/2024).
Menurutnya, saat memasuki masa kampanye dan pemilu akbar, biasanya bakal melibatkan ribuan orang yang akan menggunakan sepeda motor dengan knalpot brong, sehingga jika tidak ditertibkan dikhawatirkan bisa memicu terjadinya pergesekan atau kericuhan.
“Kita khawatirkan nanti pergeseran warga atau massa pendukung salah satu paslon atau pun parpol, dari dan menuju ke lokasi kampanye itu menggunakan kendaraan roda dua, yang kita khawatirkan apabila mereka menggunakan kendaraan knalpot bising ini tentunya akan memicu gesekan, bisa timbul konflik antara massa pendukung, saling geber-geber, saling panas-panasin. Itu yang kita khawatirkan imbas dari pada penggunaan knalpot bising itu,” imbuhnya.
Dalam kurun waktu lima hari melakukan razia knalpot brong, polisi telah berhasil melakukan penegakkan hukum berupa surat tilang kepada puluhan pengendara. “Jauh-jauh hari sebelum masuk ke dalam masa kampanye rapat umum, kita sudah mensosialisasikan agar pada nantinya mereka tidak menggunakan knalpot bising tersebut, demikian,” pungkasnya.
Dengan semakin gencarnya razia knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis ini, diharapkan pada saat masa kampanye atau pemilu nanti, bisa berjalan dengan tertib dan lancar tanpa terjadi gesekan ataupun kerusuhan
Kegiatan razia tersebut dipimpin Kapolsek Klari Kompol Andryan Nugraha, S.H. didampingi Kanit IK Akp Supryatno. SH., Kanit Reskrim Ipda Cahya Hardiansyah.,S.H., Panit Provost Polsek klari Aipda Jajat dengan melibatkan Piket Lantas.,Piket Patroli.,Piket Reskrim, Piket Intelkam dan Piket Bhabinkamtibmas.
Polres Karawang_AKBP Wirdhanto Hadicaksono